Mensyukuri Nikmat Islam Mengubah Pesimis Menjadi Optimis

Sebagai manusia kita mendapatkan anugerah yang sedemikian luar biasa, yakni Akal dan Nurani.Terlahir dari orang tua Agama apapun , itu bukan pilihan kita tetapi itu ketetapan Allah.

Tetapi beranjak dewasa, ketika akal dan Nurani sudah bisa berfungsi dengan sempurna bisa memilah
dan memilih yang benar dan yang salah, maka Agama yang kita anut adalah pilihan kita yang harus kita yakini kebenarannya.

Karena merupakan pilihan, maka setiap pilihan pasti ada konsekwensinya dan siap atau tidak, tetap mempertanggung jawabkan atas pilihan yang dipilihnya. Sungguh merugilah jika kita beragama
hanya atas dasar “warisan orang tua” karena tanpa disadari kita menyia nyiakan “nikmat yang sedemikian” besar yakni anugerah Akal dan Nurani.

Mensyukuri nikmat Islam adalah cara untuk mengubah rasa pesimis menjadi optimis dalam kehidupan. Berikut beberapa cara bagaimana Islam membantu dalam transformasi ini:

  1. Keyakinan bahwa Allah selalu Bersama Kita

Islam mengajarkan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Dalam QS Al-Insyirah: 5-6, Allah berfirman:

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

Ayat ini menjadi sumber optimisme bahwa setelah kesulitan pasti ada jalan keluar.

2. Tawakal dan Kepercayaan pada takdir Allah

Rasa pesimis sering muncul karena ketakutan akan masa depan. Islam mengajarkan untuk bertawakal (berserah diri) kepada Allah setelah berusaha, sebagaimana dalam QS At-Talaq: 3:

“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).”

Keyakinan ini membuat seorang Muslim lebih tenang dan optimis menghadapi hidup.

3. Doa dan Ibadah Sebagai Sumber Ketenangan

Mensyukuri nikmat Islam berarti memanfaatkan doa dan ibadah untuk memperkuat hati. Shalat, dzikir, dan doa adalah sumber kekuatan yang dapat mengusir kecemasan dan pesimisme.

4. Meneladani rasulullah ﷺ dalam Kesabaran dan Optimisme

Rasulullah ﷺ menghadapi banyak ujian dalam dakwahnya, tetapi beliau selalu optimis dan yakin pada pertolongan Allah. Sikap beliau menjadi contoh bagi umat Islam untuk tetap bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup.

5. Bersyukur atas nikmat yang dimiliki

Allah berjanji dalam QS Ibrahim: 7:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu…”

Dengan bersyukur, hati menjadi lebih tenang dan optimis karena kita menyadari bahwa Allah telah memberi banyak nikmat dalam hidup.

Mensyukuri nikmat Islam menjadikan kita lebih optimis karena kita yakin Allah selalu memberi jalan keluar, hidup memiliki tujuan, dan ada kebahagiaan di dunia serta akhirat bagi mereka yang beriman. Dengan iman dan syukur, pesimisme akan berubah menjadi optimisme.

Semoga kita selalu menjadi hamba yang bersyukur dan optimis dalam menjalani kehidupan. Aamiin

.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *