Mualaf Center Indonesia Ikut Berpartisipasi Penyusunan Modul Pembinaan Mualaf yang diselenggarakan oleh LDK MUI Pusat

Senin 3 Juni 2024 Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan modul praktis bagi para mualaf.

Dalam Proses penyusunan Modul Pembinaan Mualaf, Lembaga Dakwah Khusus (LDK) MUI Pusat mengundang lembaga lembaga Pembina Mualaf, Perwakilan Ormas, Mualaf Aktifis penggiat di Indonesia, salah satu lembaga Pembina Mualaf yang diundang untuk berpartisipasi adalah Mualaf Center Indonesia dan dalam kegiatan ini diwakili oleh Pakde Romadi Yanto, Sekjen Mualaf Center Indonesia

Ketua LDK MUI, KH Abu Deedat, mengatakan kegiatan ini untuk merumuskan beberapa hal yang berkaitan dengan penyusunan modul penyusunan praktis pembinaan mualaf.

Salah satu hal yang difokuskan, kata dia, mengenai penguatan akidah bagi para mualaf. Selain itu, berkaitan dengan fikih mualaf dan bagaimana penanggulangan yang dihadapi oleh para mualaf.

“Insya Allah dari 3 poin ini dihasilkan menjadi modul bagi para mualaf agar para mualaf ini tidak keluar lagi dari Islam dan istikomah dalam keislamannya,” terangnya.

Pada kesempatan itu juga Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Arif Fahruddin menyampaikan, pembuatan modul praktis pembinaan mualaf sangat penting karena menyangkut denyut nadi dakwah Islam di Indonesia. Menurutnya, pembuatan modul praktis pembinaan mualaf ini bersifat strategis dan monumental yang berkaitan dengan dakwah dan perkembangan umat Islam di Indonesia.

FGD yang dimoderatori oleh Ust. Shalahuddin Al-Ayyubi tersebut membahas dan merumuskan tiga tema utama yang akan menjadi landasan dalam penyusunan modul pembinaan muallaf

Menurutnya, pembuatan modul praktis pembinaan mualaf ini bersifat strategis dan monumental yang berkaitan dengan dakwah dan perkembangan umat Islam di Indonesia.

“Oleh karena itu, bagi saya, modul ini bisa menjadi rujukan terutama bagi lembaga pembinaan mualaf,” kata Kiai Arif.

Peserta FGD perwakilan, Ormas, Lembaga dan Aktifis pembina Mualaf didampingi oleh para pengurus LDK MUI Pusat dibagi menjadi 3 kelompok diskusi, yaitu

  1. Dakwah dan Istiqomah
  2. Fiqih Praktis Muallaf
  3. Best Practices Penanganan Muallaf

Saat proses diskusi penyusunan Modul Pembinaan Mualaf, Perwakilan Mualaf Center Indonesia memilih bergabung di kelompok 3. Best Praktis Penanganan Masalah Mualaf, Pakde Romadi Yanto sebagai Perwakilan Mualaf Center Indonesia dalam diskusi kelompok 3 mendapatkan kepercayaan untuk menjadi pemimpin diskusi, kesempatan untuk berpartisasi aktif menawarkan usulan penangan Masalah Mualaf dengan memperhatikan tentang latar belakang orang masuk Islam, Potensi dan resiko status Mualaf dengan pembagian permasalahan dan penanganannya di 3 Fase, yakni

  1. Fase Sebelum bersyahadat
  2. fase saat proses bersyahadat
  3. fase Pasca bersyahadat

Selanjutnya LDK MUI akan membentuk Tim kecil untuk menyusun lebih dalam dan lengkap Modul Pembinaan Mualaf yang merujuk hasil FGD yang diselenggarakan tersebut.

inilah ikhtiar kongkrit kami dalam partisipasi sekaligus kesiapan untuk bersinergi dan kolaborasi bersama elemen umat Islam lainnya dalam mendampingi dan membersamai Mualaf agar bisa lebih baik lagi