Qs Ali Imran 91, Nikmat Islam Nilainya Melebihi dari Emas Sebesar Bumi

Setiap muslim niscaya meyakini bahwasanya karunia Allah Azza wa Jalla yang terbesar di dunia ini adalah agama Islam. Seorang muslim akan senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberinya petunjuk ke dalam Islam dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah sendiri telah menyatakan Islam sebagai karunia-Nya yang terbesar yang Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya. Berdasarkan QS Ali ‘Imran ayat 91,
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kafir, maka tidak akan diterima dari seorang pun di antara mereka (tebusan) berupa emas sepenuh bumi, walaupun dia hendak menebus dirinya dengan itu. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan mereka tidak akan memperoleh penolong.”

Asbabun Nuzul Qs Ali Imran 91

Menurut beberapa riwayat, ayat ini turun berkaitan dengan Abu Talib, paman Rasulullah ﷺ.

  1. Perjuangan Abu Talib dalam Melindungi Rasulullah ﷺ
    • Abu Talib sangat mencintai keponakannya, Nabi Muhammad ﷺ, dan selalu melindungi beliau dari gangguan kaum Quraisy.
    • Namun, meskipun ia mengakui kebenaran ajaran Islam, ia tetap mempertahankan agama nenek moyangnya dan tidak masuk Islam hingga wafatnya.
  2. Kekhawatiran Rasulullah ﷺ
    • Ketika Abu Talib wafat dalam keadaan belum masuk Islam, Rasulullah ﷺ sangat bersedih dan berharap agar Allah memberikan keringanan azab baginya.
    • Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ berkata, “Aku akan terus memohonkan ampunan untuknya selama Allah tidak melarangku.”
  3. Turunnya Ayat Ini
    • Allah SWT kemudian menurunkan QS Ali ‘Imran ayat 91 ini sebagai ketegasan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan kafir tidak akan diterima tebusannya, meskipun ia memiliki emas sepenuh bumi untuk menebus diri dari siksa neraka.
    • Ayat ini menunjukkan bahwa keselamatan di akhirat hanya bisa diperoleh dengan keimanan kepada Allah dan Islam sebelum seseorang wafat.

Pelajaran dari Qs Ali Imran ayat 91

  1. Keimanan adalah Syarat Keselamatan di Akhirat
    • Orang yang meninggal dalam keadaan kafir tidak akan diterima tebusannya, meskipun dengan kekayaan sebesar apapun.
    • Amal baik seseorang di dunia tidak akan bermanfaat di akhirat jika ia tetap dalam kekafiran saat wafat.
  2. Tidak Ada Tebusan di Hari Kiamat
    • Di dunia, seseorang bisa menebus kesalahan dengan harta atau tindakan lain, tetapi di akhirat tidak ada lagi kesempatan untuk itu.
  3. Kasih Sayang Rasulullah ﷺ terhadap Kerabatnya
    • Rasulullah ﷺ sangat mencintai keluarganya dan ingin mereka mendapatkan hidayah. Namun, hidayah tetap sepenuhnya berada dalam kehendak Allah SWT.
  4. Pentingnya Meninggal dalam Keadaan Beriman
    • Karena tidak ada kesempatan kedua setelah kematian, kita harus menjaga keimanan hingga akhir hayat agar mendapatkan rahmat Allah SWT di akhirat.

Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah jalan keselamatan, dan tidak ada tebusan bagi orang yang wafat dalam keadaan kafir, betapapun besar kekayaannya. Oleh karena itu, menjaga keimanan dan istiqamah dalam Islam adalah hal yang paling utama dalam kehidupan ini.

Keutamaan Iman dan Islam:

Iman adalah Karunia Terbesar
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Dia akan memberikan kepahaman dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)
→ Allah hanya memberikan nikmat iman kepada mereka yang dikehendaki-Nya.

Hitungan Emas Sebesar Bumi

Jika kita coba menghitung nilai emas sebesar bumi, maka:

Massa Bumi = 5,972 × 10²⁴ kg

Harga emas per kg (asumsi) = 1 miliar rupiah

Nilai emas sebesar bumi = 5,972 × 10²⁴ × 1 miliar rupiah

Hasilnya = 5,972 × 10³³ rupiah (angka yang tidak terbayangkan nilainya!)

Namun, tetap saja, Allah tidak akan menerima tebusan sebesar itu dari orang yang mati dalam keadaan kafir. Ini menunjukkan bahwa nikmat iman tidak dapat dibandingkan dengan harta dunia sebesar apa pun.

Iman adalah Syarat Keselamatan Akhirat
Dalam HR. Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, maka ia akan masuk surga.”
→ Tidak ada kekayaan dunia yang bisa menggantikan iman sebagai syarat masuk surga.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *